Cara Menentukan Arah Kiblat Menggunakan Google Maps
Menentukan arah kiblat sholat bagi kaum muslim dapat
dilakukan dengan menggunakan bantuan Google Maps, syaratnya adalah gadget smartphone
yang digunakan harus memiliki sensor kompas dan GPS. Sedangkan untuk Sensor GPS
biasanya sudah menjadi fitur wajib yang dimiliki oleh setiap smartphone, namun
untuk sensor kompas tidak semua smartphone dilengkapi dengan sensor tersebut.
Sehingga metode penentuan arah kiblat pada artikel ini hanya dapat dicoba
dengan smartphone yang memiliki sensor-sensor di atas.
Kemudian dari segi OS (Operating System), smartphone yang
diperlukan adalah yang asalkan dapat menjalankan Google Maps. Saat ini Google Maps dapat dijalankan pada
berbagai OS smartphone termasuk di laptop atau notebook. Sehingga tutorial ini
dapat dicoba juga di gadget laptop yang dilengkapi dengan kedua sensor di atas.
Konsep dasar menentukan arah kiblat, adalah mencari arah
posisi Kabah terhadap posisi gadget. Langkah pertama adalah menentukan posisi
gadget di Google Maps. Jika sensor GPS dan kompas sudah diaktifkan, ketika
Google Maps dijalankan, secara otomatis Google Maps akan menunjukkan tanda
lokasi dan arah gadget seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Letak dan posisi gadget di Google Maps
Selanjutnya carilah posisi Kabah sebagaimana ditunjukkan
Gambar 2
Gambar 2 Letak dan posisi Kabah
Berdasarkan kedua lokasi di atas, lokasi gadget dan lokasi
Kabah, gadget diputar-putar mendatar sebagaimana rupa sehingga arah panah pada
lokasi gadget mengarah ke posisi Kabah. Hal ini sesuai dengan yang ditunjukkan
olek Gambar 3.
Gambar 3 Arah kiblat sesuai Google Maps
Untuk lebih jelasnya, dapat juga dilihat video tutorialnya
di bawah ini:
Dan anda dapat juga mencoba aplikasi android kami, dengan metode perhitungan sesuai konsep penentuan di atas, dengan nama Qibla, yang screenshotnya dapat anda lihat dibawah ini:
Metode ini masih berupa ide dan membutuhkan penelitian lebih lanjut, mengingat pembentukan peta UTM yang sepertinya digunakan pada Google Maps merupakan bentuk proyeksi dari bentuk bulat Bumi ke bentuk 2D persegi peta. Sehingga perlu mempertimbanggakan proyeksi tersebut, sebagai parameter validasi. Semoga membantu dan mengispirasi untuk skripsi, tesis atau semacamnya.
Komentar
Posting Komentar