UBOIZ BLOG

Ilustrasi pendapatan bohong Adsense Masa isolasi diri wabah COVID-19, di beberapa komunitas online banyak diperbincangkan pekerjaan yang tetap menghasilkan pendapatan, meskipun tidur-tiduran dirumah. Salah satunya berburu Adsense. Dan ada member komunitas yang tidak segan-segan, mereka menunjukkan pendapatan dengan nominal pendapatan per hari sampai jutaan, puluhan juta, bahkan ada yang sampai milyaran. Seperti yang penulis contohkan seperti gambar di atas, yang tidak lain hanyalah gambar editan Photoshop. Sebagai salah satu publisher Adsense, penulis tidak mudah percaya. Pasalnya, pertama, mereka berani pamer, tetapi menyembunyikan identitasnya dengan profile anonim. Pertanyaannya, kenapa harus anonim jika itu memang benar? Apakah karena takut di datangi orang pajak? Meskipun dengan embel-embel bahwa mereka tidak mau pamer atau apa, tetapi dengan peraturan Adsense yang ketat sekarang, rasanya tidak mungkin berpenghasilan sampai nominal itu. Kedua,

Ilustrasi Batman (Sumber gambar: Pixabay/aitoff) Seorang software engineer kelas kakap, mengomentari tulisan penulis di salah satu media online. Semula penulis memberikan tanda setuju, untuk menghormati tiga poin jawabannya yang cukup lumayan panjang, bahkan disertai gambar (yang sepertinya bukan hak cipta miliknya). Namun karena penulis merasa bahwa mungkin tulisan penulis telah berhasil menyinggung dia (sesuai isi tulisan), penulis menarik kembali tanda setuju, dan memilih untuk tidak menjawab lagi. Bukannya takut, jika dia memang profesional, dia akan tahu jika jawaban penulis adalah tulisan yang dia komentari. Posting Penulis Beberapa waktu yang lalu, penulis tergelitik untuk menjawab pertanyaan apakah lulusan IT tidak bisa pemrograman. Dan sesuai posting yang berjudul " Bukan Pekerja IT yang Dulu ", bisa saja isu itu benar, dengan alasan dan bukti yang penulis sebutkan di sana. Posting tersebut sesuai cara pandang penulis dalam belajar dan

Di suatu siang, penulis dikejutkan oleh seorang teman ibu dosen yang ketakutan Google mail-nya diretas. Penulis sempat bingung juga, bukan masalah email itu terkait dengan penulis, tetapi untuk masalah retas-meretas seperti ini, penulis merasa bukan ahlinya. Mungkin karena teman ibu dosen penulis ini terlalu takut, sebab email tersebut memang dia gunakan untuk segala keperluan universitas tempat dia mengajar. Kemudian penulis pun mencoba menenangkan ibu itu, dengan memintanya mencoba mengganti password.  Dan ketika penulis melihat chat balasan seperti gambar dibawah ini, penulis menjadi yakin jika itu hanya gertakan. Yup, mana mungkin peretas emailnya masuk ke spam. Seketika itu penulis juga baru sadar, jika ternyata ancaman hanya lewat email. Tidak sekeren peretas yang melalui telpon atau dengan langsung mengambil alih perangkat seperti film-film. Apalagi dengan tambahan balasan seperti gambar di bawah ini: Dengan tanggal sudah menunjukkan ta

Tergelitik dengan pertanyaan apakah lulusan IT (Information Teknologi) tidak bisa pemrograman. Penulis mencoba menjawab, sesuai pengetahuan dan pengalaman penulis sebagai programmer, hal tersebut mungkin saja benar. Salah satu buktinya adik penulis sendiri, dia lulusan IT dan tidak bisa jika dia harus membuat program sendiri dari awal. Artinya dia masih mampu membuat code dengan mencontoh atau melakukan perubahan syntax dari template yang sudah ada. Tetapi jika harus memulai dari nol, dia mengaku tidak ada ide. Contoh lain, pada suatu hari, penulis mengunjungi teman penulis yang juga bekerja sabagai tenaga IT di suatu sekolah. Mulanya, untuk ujian semester, penulis kira dia membuat dan menulis code sendiri untuk portal ujian berbasis web. Nyatanya, portal tersebut dia ambil dari template gratis yang ada diinternet. Dan katanya kepada penulis, "Sekarang sudah banyak yang bisa temukan gratis. Kita tinggal pilih saja yang mirip sama yang punya Dina

Salah satu karakteristik pengguna aplikasi dan game Computational Lab adalah mereka lebih suka yang gratis, meskipun melihat iklan dan sedikit sekali yang berkeinginan menjadi pengguna berbayar (paid user), meski harga beli yang sebenarnya murah. Kebanyakan di aplikasi dan game Computational Lab, penulis distribusikan secara gratis, tetapi menampilkan iklan. Dan jika ada pengguna yang ingin tidak melihat iklan, dapat menekan menu Buy untuk membelinya. Harganya bermacam-macam, ada yang cuma 3000, 5000, dan di atas 50 ribu rupiah untuk aplikasi yang penulis anggap unik. Memang, jika dilihat dari segi nominal, pendapatan dari iklan justru lebih besar dibanding dari pengguna yang memilih menjadi paid user. Padahal jika dipikir ulang, menurut penulis bisa jadi pengguna gratis justru lebih merugi. Merugi yang dimaksud disini adalah adanya kuota internet yang digunakan untuk mendownload iklan secara tidak sadar. Berdasarkan pengamatan penulis, cara kerja iklan

Screenshot kompilasi menggunakan codingground (diambil oleh penulis) Melihar traffic yang cukup banyak pada posting penulis terkait algorithma bilangan dengan Javascript dan Pascal , dibawah ini penulis mencoba untuk menuliskannya dalam kode C++. Berikut adalah kode implementasi bilangan prima, dengan menggunakan bahasa pemrograman C++. #include <iostream> using namespace std; bool isPrime( int a) { bool isprime= true ; if (a<0)isprime= false ; for ( int i=2;i<a;i++){ if (a%i==0){ isprime= false ; } } return isprime; } int main() { int angka=100;//batas angka yang mau di cek for ( int i=2;i<=angka;i++){ if (isPrime(i)) { if (i>2)cout<< "," ; cout << i; } } return 0; } Penulis menggunakan kompiler codingground C++ online, yang ada di  tutorialspoint.com .

Screenshot Pascal Compiler di OnlineGDB Kangen dengan bahasa pemrograman Pascal, yang merupakan salah satu bahasa pemrograman awal-awal penulis belajar tentang bahasa dan algorithma komputer, dalam tulisan ini, penulis mencoba mengimplementasikan kembali algorithma bilangan prima dengan menggunakan bahasa Pascal. Berbeda dengan jaman dahulu yang penulis harus menginstal compiler Pascal terlebih dahulu di komputer penulis, saat tulisan ini ditulis, ternyata telah banyak ditemukan Pascal Compiler Online, seperti di  https://www.onlinegdb.com/online_pascal_compiler . Dengan compiler online tersebut, tentunya akan semakin mempermudah dalam belajar bahasa pemrograman, khususnya Pascal. Berikut ini kode Pascal yang dapat digunakan untuk menampilkan bilangan prima sampai batas input yang diberikan. program BilanganPrima; Var i,j,batas,p:Integer; begin write('Ketik Batas : '); readln(batas); for i:=2 to batas do begin p:=0;

Terusik mengingat pemrograman HTML5 Canvas yang penulis telah lama tidak membuat aplikasi apapun, akibat kesibukan kerja. Dalam tulisan ini penulis mencoba membuat animasi sederhana, lingkaran-lingkaran yang bergerak menjauhi titik tengah workspace. Konsepnya adalah lingkaran tidak hanya menjauhi, tetapi ukurannya semakin membesar, dan sedikit bergerak berotasi. Ide ini muncul, ketika penulis melihat video Youtube, dengan background yang kurang lebih seperti animasi di atas. Effect glow, hanya penulis gunakan untuk mempercantik tampilan. Di bawah ini adalah kode HTML5 Canvas animasi tersebut: <html> <head> <title>Dots that Move Around</title> </head> <body> <canvas id= "myCanvas" width= "1024" height= "768" > </canvas> <script> var canvas = document.getElementById( "myCanvas" ); var num=0,n=1; var points=[]; var vx=0.1,vy=0.1; var RO=0.5*Math.sqrt(c

Ilustrasi app tidak berjalan (Sumber gambar:Pixabay/RobinHiggins) Salah satu problem yang dihadapai oleh developer Android, aplikasi yang dibuatnya dapat berjalan dengan baik di smartphone merek satu, tetapi tidak dapat berjalan di smartphone merek lain. Hal ini akan menjadi masalah, ketika pengguna yang tidak bisa menjalankan di smartphone mereka, justru menyalahkan aplikasi, dengan memberi rating bintang jelek. Penulis adalah developer Android dengan nama Computational Lab di Play Store. Berdasarkan pengamatan penulis, app atau game tidak dapat berjalan di smartphone Android merek tertentu, dikarenakan adanya perbedaan pengembangan tingkat lanjut, meskipun versi SDK (Software Development Kit) Android-nya sama. Misalnya Android Pie yang ada di smarthpone Samsung, belum tentu sama dengan Android Pie yang ada di smartphone merek Xiaomi. Mungkin awalnya mereka sama-sama mengambil SDK Android Pie yang sama dari Google. Tetapi sebelum dipublikasikan, mereka men

Ukuran nilai blog adalah jumlah traffic, atau pengunjung tiap harinya. Semakin banyak pengunjung, semakin bernilai blog tersebut. Tulisan berikut ini adalah pengalaman penulis dalam meningkatkan jumlah traffic Uboiz Blog ini. Perlu diperhatikan, tutorial ini diperuntukkan bagi yang ingin bekerja menaikkan traffic blog secara wajar, normal dan berorientasi pada organic traffic. Blogger Awalnya penulis tidak terpikir untuk menjadi Blogger. Namun dengan melihat cerita-cerita di internet yang menceritakan kesuksesan beberapa orang yang berawal dari nge-blog, maka mulai tahun 2015 penulis mulai mengisi blog ini, yang sebelumnya terbengkalai. Kesuksesan Kesuksesan apakah yang dimaksud? Konon dengan membuat blog, dan diikut program Adsense, akan dapat menghasilkan jutaan, bahkan hingga puluhan juta rupiah. Dan inilah yang membuat penulis tergiur. Dengan telah mendapatkan penghasilan dari Adsense melalui Admob di aplikasi dan game penulis di Computatio

Penulis memiliki keponakan yang baru wisuda tahun 2019 ini. Dan sampai tulisan ini ditulis, dia telah mencoba melamar diberbagai lowongan pekerjaan. Secara fisik, dia sebenarnya cantik dan tingkat kemampuannya cocok jika menjadi sekretaris. Ditambah dia lulusan IT. Tetapi penulis heran, mengapa dia belum menemukan pekerjaan yang pas sesuai yang diinginkannya. Sepertinya, sudah enam bulan lebih keponakan penulis 'menganggur'. Namun, dari curhatan ke istri penulis, penyebab utamanya adalah karena orang tuanya tidak ingin anaknya bekerja jauh-jauh, dan setidaknya bisa pulang setiap hari. Berkelana Melihat hal ini, ternyata itulah pentingnya hijrah (berkelana). Hijrah yang dimaksud penulis disini adalah mencoba untuk berdomisili ke tempat yang baru. Tentu akan hal yang sangat mudah jika dilakukan oleh kaum laki-laki. Contohnya penulis sendiri, dengan kuliah di Malang, setidaknya telah mengubah pola pikir penulis dan sampai menemukan apa it

Senin, 9 Maret 2020, penulis mendapat pesan chat dari Bapak Adi Susilo, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya yang menyarankan untuk mengambil ijazah penulis. Pesan ini bukan pesan yang pertama, tetapi sudah yang kedua kalinya. Perlu diketahui, sejak penulis lulus tahun 2010, ijazah penulis memang belum bisa diambil karena penulis memiliki tanggungan hutang SPP yang belum dibayar. Dikarenakan merasa tidak sopan untuk sekedar membalasnya dengan balasan chat, penulis memutuskan untuk menghadap Pak Adi, keesokan harinya. Menghadap Pada pesan chat sebelumnya, penulis juga menghadap ke Pak Adi. Waktu itu penulis beralasan belum memiliki dana untuk melunasi hutang SPP. Sedangkan pada kali kedua ini, penulis lebih memilih untuk melepasnya. Melepas yang dimaksud disini, karena penulis tidak mau dipermasalahkan, masalah pemberkasan dan urusan birokrasi. Sebab, memang semenjak dulu penulis merasa malas jika harus dimarah-m

Teringat dengan tahun 2020 adalah termasuk tahun kabisat, penulis mencoba membuka-buka kembali library Java untuk menghitung Julianday yang pernah penulis buat sebelumnya. Library tersebut adalah kode utama untuk membangun beberapa aplikasi penulis, antara lain Julianday Converter , Predicted Date , dan  Date Calculator  di Play Store. Berikut ini adalah kode library Julianday yang penulis maksud di atas: import java.util.Calendar; /* version 2 * Last Update 25 Mei 2015 * * This Lib was made by Smart Calc Community for Smart Calc Lib of * Departement of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, * University Brawijaya, Malang * * Referensi: * Anugraha, Rinto. 2012. Mekanika Benda Langit. Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Gajah Mada. * * Contact person: * uboiz@yahoo.com */ public class JulianDate { private int day = 0, month = 0, year = 0,hours=0,minute=0; private double jd = 0; private double peryear