Jebakan Batman dalam Pemrograman
Ilustrasi Batman (Sumber gambar: Pixabay/aitoff) |
Seorang software engineer kelas kakap, mengomentari tulisan penulis di salah satu media online.
Semula penulis memberikan tanda setuju, untuk menghormati tiga poin jawabannya yang cukup lumayan panjang, bahkan disertai gambar (yang sepertinya bukan hak cipta miliknya).
Namun karena penulis merasa bahwa mungkin tulisan penulis telah berhasil menyinggung dia (sesuai isi tulisan), penulis menarik kembali tanda setuju, dan memilih untuk tidak menjawab lagi.
Bukannya takut, jika dia memang profesional, dia akan tahu jika jawaban penulis adalah tulisan yang dia komentari.
Posting Penulis
Beberapa waktu yang lalu, penulis tergelitik untuk menjawab pertanyaan apakah lulusan IT tidak bisa pemrograman.
Dan sesuai posting yang berjudul "Bukan Pekerja IT yang Dulu", bisa saja isu itu benar, dengan alasan dan bukti yang penulis sebutkan di sana.
Posting tersebut sesuai cara pandang penulis dalam belajar dan bekerja sebagai programmer, terutama selama membangun Computational Lab sejak tahun 2015.
Sungguh, penulis sama sekali tidak menggunakan dan menganjurkan penggunaan aplikasi pihak ketiga, karena menurut penulis, hal tersebut sama halnya dengan jebakan Batman.
Komentar
Ada tiga poin yang dia komentari, yaitu dia tidak setuju untuk membuat library sendiri, boleh menggunakan library pihak ketiga dan untuk tenaga IT yang tidak bisa pemrograman, bisa meng-hire programmer yang sudah profesional.
Seperti yang telah penulis singgung sebelumnya, awalnya penulis setuju, tetapi ketika penulis berpikir ulang, penulis menyadari bahwa ketiga poin tersebut berarti uang, uang dan uang. Penulis pun langsung berbalik untuk kembali tidak setuju.
Dan inilah alasan kenapa saya menyebutnya dengan jebakan Batman. Sebab Batman menyelesaikan segala masalahnya yang terkait teknologi, dengan uang.
Kesimpulan
Penulis adalah programmer yang berasal dari keluarga yang kekurangan secara finansial.
Sehingga pilihan untuk membuat program sendiri dari nol dan tidak menggunakan aplikasi pihak ketiga, sebenarnya adalah untuk memperkecil biaya produksi dan maintenance.
Selain itu, keuntungan dengan membuat kode sendiri adalab masa hidup aplikasi dan game penulis lebih lama di Play Store.
Komentar
Posting Komentar