Saran Mencari Calon Pembeli bagi Sales melalui Media Online
Setiap sales, pasti berkeinginan produk yang dijualnya, dibeli oleh setiap konsumen yang dia tawari.
Bahkan ada sales yang memberikan imbal balik berupa mie instan gratis, sebagai imbal balik bagi pendengar yang mendengarkan presentasinya. Mungkin cara ini konyol, namun di desa penulis, ternyata banyak juga penduduk desa yang meluangkan waktu datang untuk mendengarkan.
Di era digital sekarang ini, promosi produk banyak dilakukan melalui media sosial, bukan hanya mereka yang mempunyai pekerjaan sebagai sales, namun bentuk promosi dilakukan oleh para individu yang ingin menawarkan apapun bentuk produk yang dijualnya.
Berikut ini adalah sedikit saran untuk sales yang menawarkan produknya melalui media sosial atau media internet lainnya, berdasarkan sudut pandang penulis sebagai pembeli, bukan penjual.
Seringkali sebagai calon pembeli atas suatu produk apapun, penulis mendapatkan tawaran produk, baik itu produk berupa barang atau jasa, ada yang melalui email, sms bahkan telepon.
Lucunya, penulis seringkali mendapatkan tawaran produk yang sebenarnya sama, namun dalam kemasan, merek atau sales yang berbeda.
Kasihannya lagi, adalah sales yang menawarkan produk dengan percaya diri, yang memulai penjelasan dari awal tentang produk tersebut. Padahal di sisi lain penulis telah pernah mendengarnya dari sales yang lain sebelumnya.
Kadang untuk menghormati kepercayaan diri sales itu, karena penulis juga bergerak dibisnis bidang marketing, penulis berlagak seolah belum tahu apapun tentang produk yang ditawarkan.
Sehingga dalam kondisi demikian, bukan hanya waktu sales yang terbuang, juga waktu penulis sebagai calon pembeli.
Kemudian bagaimanakah sales memanfaatkan internet sebagai media untuk menjual produk yang dijualnya?
Sales sebenarnya dapat memanfaatkan media sosial, atau profile publik target calon pembeli yang dapat dilihat di internet, sebelum mengirimkan email, sms atau telp berisi konten promosi.
Sehingga konten promosi dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga dikirimkan dengan isi yang tepat dan dapat menarik calon pembeli menjadi benar-benar pembeli produk yang ditawarkan.
Bukanlah tidak mungkin, seorang sales menawarkan produk pada orang lain yang ternyata sales produk yang sama juga. Karena tidak dicek dulu latar belakang calon konsumen yang dihubunginya.
Contohnya, seorang sales girl menawarkan produk asuransi, sebelum menghubungi nomor telp calon konsumen, dengan menggunakan search engine Google, hendaknya nomor telp dilacak dahulu, untuk dilihat informasi sesuai status publik onlinenya. Sehingga sales girl tersebut, dapat memulai penawaran produk dengan sedikit info tentang latar belakang, pekerjaan, atau kesukaan calon konsumen sesuai informasi publik nomor telp yang bersangkutan. Selain untuk menghemat waktu, dengan menawarkan sesuai background calon konsumen, potensi calon konsumen tertarik membeli produk akan jauh lebih besar.
Namun perlu diingat, diharapkan sales yang menggunakan cara di atas, tetap mematuhi norma kesopanan dalam berpromosi, meskipun informasi publik yang didapat terhadap calon konsumen, lebih dari yang diharapkan.
Di sisi lain, oleh karena hal di atas pula, hendaknya setiap orang juga lebih berhati-hati dalam membagikan informasi publiknya. Jangan sampai dimanfaatkan oleh sales atau orang yang tidak bertanggung jawab.
Kesimpulannya, dengan internet, seharusnya seorang sales dapat dengan dengan mudah melihat target calon pembelinya. Sehingga selain lebih efektif promosi, potensi produknya terjual lebih tinggi.
Komentar
Posting Komentar