Salah Satu Alasan Kenapa Tenaga IT dibayar Mahal
Sebuah instansi swasta memperkerjakan penulis untuk membuat database presensi dan ijin karyawan.
Mulanya, database tersebut akan dibuat dalam bentuk aplikasi Android.
Tetapi, dikarenakan waktunya yang tidak mencukupi, habisnya kontrak penulis, bisa tidak bisa, aplikasi tersebut penulis buat dalam bentuk website PHP dan MySQL.
Sehingga, mau tidak mau, dalam kurun waktu 3 bulan, penulis harus menyelesaikan database itu.
Akhirnya, aplikasi database itu 60% jadi, dan siap diuji cobakan ke lapangan. Dengan fitur kurang lebih seperti dibawah ini:
- Login member sebagai Super Administrator, Administrator, dan user/pegawai biasa.
- Proteksi login dengan Google reChaptcha v2.
- Kepegawaian dibagi menjadi pegawai dan satpam. Serta masih bisa ditambah lainnya.
- Dilengkapi pembagian unit, misalnya unit SD, SMP, SMA, dan Direksi.
- Set jam kerja tiap unit, termasuk jam kerja satpam yang terdiri dari tiga shift, yaitu pagi, siang dan malam.
- Fitur penambahan tanggal merah, untuk mendeteksi karyawan yang sedang lembur.
Pikir penulis, tidak mungkin aplikasi ini jadi tanpa uji coba ke lapangan, setidaknya penulis sebagai programmer, masih akan memperbaiki aplikasi ini secara tampilan dan fitur, sesuai user experience di lapangan.
Anehnya, ketika penulis mendiskusikan dengan pihak instansi tentang hal tersebut, terdapat beberapa hal yang aneh dan menimbulkan kesimpulan bahwa database ini nantinya tidak akan pernah digunakan atau dimuseumkan.
Penyebabnya antara lain sebagai berikut, yang bagi penulis alasan ketiga, adalah kenapa tenaga IT harus dibayar mahal.
Pertama, kontrak penulis telah habis. Mereka menganggap penulis hanya menyelesaikan tugas yang belum selesai, dan gaji selama masa penyelesaian database dianggap tidak ada.
Kedua, bagian administrasi (termasuk keuangan) terlihat enggan untuk mempublikasikan ke publik. Yang mana disini adalah karyawan.
Perlu diketahui, rekap database ini sengaja penulis buat untuk dapat dilihat kedua belah pihak, yaitu oleh karyawan sendiri, dan tidak hanya bagian keuangan saja.
Sehingga jumlah masuk, telat, dan ijin, yang tidak lain terkait dengan uang makan. Kedua belah pihak sama-sama saling menghitung dan menyesuaikan dengan jumlah presensi masuk karyawan tiap bulan.
Sebab, sebelumnya hanya dihitung excel biasa, dan ada kurang transparasinya jika terdapat potongan oleh bagian keuangan kepada karyawan.
Dimana selama penulis mencocokkan/uji coba internal sendiri dengan bagian keuangan, penulis menemukan/mencurigai memang sepertinya ada potongan yang tidak jelas tersebut.
Dan jika akses untuk karyawan dari database ini nantinya tidak diberikan, atau bahkan database ini tidak dipakai sama sekali, berarti kecurigaan penulis adalah benar.
Ketiga, pemegang akun administrator utama adalah bagian keuangan.
Wow, sungguh aturan yang sungguh-sungguh sangat janggal, dan lalu siapa yang mengawasi bagian keuangan kalau begitu? Tentu akan mudah, jika ingin melakukan tindakan markup atau semacamnya.
Apalagi memang tidak ada slip gaji nyatanya.
Seharusnya, pemegang akun utama bukanlah orang yang terkait dengan keuangan. Dan lebih tepatnya tenaga IT.
Sehingga, dari ketiga poin di atas, jika aplikasi penulis tidak dipakai dan mereka kembali ke excel yang notabene untuk konsumsi mereka sendiri, penulis yakin, jika memang ada kecurangan (markup) diinstansi itu.
Kemudian jika Anda berkeinginan untuk menggunakan kode PHP dan MySQL di atas dapat menghubungi penulis di uboiz@yahoo.com.
Komentar
Posting Komentar