Review Pengguna yang Berperilaku Konsumtif

Suatu pagi, penulis sebagai developer Aplikasi Long Division, Computational Lab mendapat review seperti gambar di bawah ini:


Mungkin bagi sebagian banyak orang akan menganggap ini lucu, karena mengadu/review aplikasi hanya masalah bahasa, adalah lebih ke pribadi pengguna, bukan ke developer.

Apalagi aplikasi yang direview bertema matematika, angka-angka merupakan bahasa sendiri dan tidak tergantung pada penjelasan bahasa tertentu, untuk tingkat dasarnya.

Namun bagi penulis, yang juga menjadi pengajar, hal ini membuat saya sedih.

Pasalnya, generasi didikan kita (sesuai ditunjukkan pada review di atas), diusia dini sudah menunjukkan identitasnya sebagai konsumen yang tulen.

Entah, apa memang dia berasal dari keluarga yang kaya, atau memang pendidikan yang menyebabkan dia berpola pikir seperti itu.

Artinya generasi didik kita lebih ingin memposisikan diri sebagai raja/ratu yang harus dilayani sebaik mungkin, dan jika tidak puas atau tidak sesuai keinginan mereka sedikit saja, maka sudah pasti komplain dan memberi penilaian yang buruk, tanpa berpikir panjang bahwa hal itu sebenarnya mempermalukan dia sendiri.

Padahal sudah banyak sejarah yang membuktikan, banyak raja lengser, akibat dia ingin enaknya saja.

Dimana sebenarnya juga raja/ratu/Aparat Sipil Negara adalah pelayan rakyat, yang pandangan itu terbalik di dunia sekarang.

Di Computational Lab, penulis tidak memposisikan diri sebagai pelayan. Tetapi lebih sebagai pengajar. Yang lebih tepatnya pengajar yang tidak ingin bertemu dengan muridnya.

Alasan penulis kenapa tidak ingin bertatap muka dengan siswa, karena saat tulisan ini di tulis, banyak oknum siswa yang tingkat kesopanannya rendah.

Mereka lebih banyak yang menganggap guru/dosen sama halnya pekerja biasa yang mereka bayar dengan SPP.

Kemudian jika guru/dosen tidak terima, bahkan sampai ada yang main tangan, justru sang Guru/Dosen yang masuk penjara.

Inilah Indonesia.

Dan ini juga merupakan alasan penulis membangun Computational Lab.

Penulis dapat tetap mengajar dengan aplikasi/game penulis, mendapatkan gaji dari iklan, dan yang paling penting penulis tidak perlu bertatap muka dengan murid penulis, tidak perlu melihat tingkat kesopanan mereka secara langsung.
 
Dan review di atas juga menunjukkan, bahwa PR tenaga pendidik masih banyak, khususnya bagaimana membuat anak didik kita menjadi produktif, bukan hanya konsumtif.

Komentar



Postingan populer dari blog ini

Apps Script untuk Cetak Sertifikat

Kebodohan Karyawan Menyalahkan Sistem

Kode Apps Script MailApp untuk Form Mengirimkan Email

Checking Data yang Belum Dimasukkan dalam Daftar Menggunakan Query Google Sheet

Generate Karakter Acak dan Menempatkannya di Sel Google Sheets dengan Apps Script

Menyembunyikan Failed Load Images di Blogger

Algorithma Bilangan Prima dengan Javascript

Apps Script untuk Mengirimkan Notifikasi Approval

Mencoba Submit Theme di Wordpress.org

Menghapus Baris di Google Sheets yang Memiliki Sel Kosong dengan Apps Script