Perihal Mundur dari Kerja Tim
Seorang mahasiswa datang kepada penulis, dia bilang, dia akan mengundurkan diri dari tim asisten. Alasannya, karena dia merasa anggota tim yang lain tidak cocok dengannya. Penulis yang memang tidak memiliki jiwa kepemimpinan, secara tersirat mengatakan "ya jika mau mundur, ya silahkan saja". Pertama, hal ini sesuai dengan sifat penulis. Dulu pernah ketika penulis sakit hati dari suatu pekerjaan, memang mundur (mengundurkan diri) itu solusinya. "Lari!", biarlah dianggap lari. Kalau memang kita dibutuhkan, justru instansi/perusahaan-lah yang seharusnya mempertahankan kita. Kalau tidak, berarti kita memang tidak dibutuhkan, dan kita harus tahu diri. Nah, kalau mahasiswa itu mundur, dan timnya tidak berusaha mempertahankan, seharusnya mahasiswa itu evaluasi diri. Kedua, produk. Penulis bilang ke mahasiswa itu, "Buatlah produk, dan coba juallah ke pasar. Ada enggak orang yang mau menggunakan produk kita. Seberapa banyak? Kalau produk itu tidak laku, itulah kita...