Hati-hati Calo Sertifikat Tanah

Ilustrasi permohonan (Sumber: Pixabay/jarmoluk)

Mengurus sertifikat tanah, baik itu membuat baru atau balik nama, kalau bisa jangan sampai menggunakan pihak ketiga (seperti calo), tetapi langsung ke notaris saja.

Hal ini karena, bagaimana pun juga pihak ketiga tersebut, akan pergi juga ke notaris pada akhirnya.

Syukur-syukur, jika pemohon bisa datang langsung ke Kantor BPN.

Sehingga alur kebutuhan dana saat proses, lebih jelas dibanding melewati pihak ketiga, yang umumnya berupa komisi.

Contoh yang terjadi pada penulis.

Awalnya, karena belum pernah sama sekali, penulis meminta tolong pihak ketiga, balik nama sertifikat, katakan pihak ketiga itu bernama Samin.

Samin melihat ukuran tanah dan cara yang dia lakukan, dia mematok harga mulai 8 juta.

Penulis percaya dengan Samin, dan memberikan uang jalan sebesar 3 juta sebagai DP dan uang jalan.

Dan katanya, dia akan me-mark-up sedemikian rupa, sehingga harga jasa balik nama semurah-murahnya.

Markup disini termasuk merekayasa, balik nama dalam bentuk hibah, beli langsung, waris atau apalah caranya, yang penulis tidak tahu.

Sampai-sampai yang penulis ketahui, dia berusaha membuat harga dibawah 60 juta, agar tanah penulis tidak terkena pajak.

Entah dari mana dia mendapat kuitansi, dua saksi, tanda tangan atau apapun terkait dokumen yang dibutuhkan.

Seingat penulis, dia tidak pernah datang sekalipun ke penulis untuk meminta tanda tangan.

Yang penulis ketahui, ternyata dia melakukan pemalsuan. Dan katanya itu hal biasa, karena memang untuk mendapatkan harga yang murah sesuai keinginan penulis.

Kemudian, karena sebelumnya Samin berkata waktu yang dibutuhkan maksimal 3 bulan, dan waktu itu sudah berjalan 6 bulan, dan tiba-tiba dia meminta tambah biaya sampai 12 juta. Penulis menjadi curiga sesuatu yang tidak beres terjadi.

Singkatnya, setelah penulis selidiki, bahkan sampai ke kantor desa, begitu banyak berita dari luar, yang mengatakan bahwa Samin bermasalah.

Penulis pun dengan marah-marah datang ke rumah Samin meminta kembali berkas, sekaligus DP yang pernah penulis berikan.

Memang berkas dan DP dikembalikan, lucunya, meskipun dia berkata ikhlas, tapi dia menunjukkan bon pelunasan pajak, yang konon katanya pajak tersebut untuk keperluan proses balik nama yang sudah dia lakukan.

Pikir penulis, "Berarti dia meminta fee, yang besarnya sesuai bon tersebut. Seandainya dia memang ikhlas, buat apa dia menunjukkan kepada penulis bon senilai itu?".

Penulis pun langsung mencoba mengembalikan "fee" sesuai yang dia minta tersebut. 

Samin menolak, dan dengan kata-kata penolakan yang manis.

Penulis tahu itu hanya omong kosong, dan bisa jadi bon itu untuk keperluan tanah orang lain. 

Dan lambat laun penulis pun membalasnya, dan dengan penyesalan bualan juga.

Hampir setengah jam, kami berbincang dengan saling membual, pikir penulis "Selanjutnya aku tidak akan meminta jasamu lagi, lebih baik ke notaris sendiri langsung".

Komentar



Postingan populer dari blog ini

Apps Script untuk Cetak Sertifikat

Kumpulan Source Code Greenfoot

Menyembunyikan Failed Load Images di Blogger

Kode Greenfoot Game Flappy Bird

Algorithma Coretan Abstrak dengan HTML5 Canvas

Kebodohan Karyawan Menyalahkan Sistem

Algorithma Bilangan Prima dengan Javascript

Checking Data yang Belum Dimasukkan dalam Daftar Menggunakan Query Google Sheet

Mencoba Submit Theme di Wordpress.org

Generate Karakter Acak dan Menempatkannya di Sel Google Sheets dengan Apps Script